Langsung ke konten utama

2 Objek Wisata selain Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat, Indonesia

Mendengar Pulau Papua sudahlah tidak asing lagi, pasti kita akan membayangkan betapa indahnya keindahan alam laut di Pulau Papua. Salah satu objek wisata yang terkenal di Pulau Papua khususnya bagian barat ini adalah Kepulauan Raja Ampat. Tentu saja kalian semua tahu betapa indahnya disana dan tentunya menguras kocek kita agak dalam untuk bisa sampai disana. Coba lihat foto dibawah ini, pasti kalian ingin kesana bukan?
Sumber: Google
Nah, dalam kutipan blog kali ini saya akan membahas 2 objek wisata di Papua Barat diluar dari Kepulauan Raja Ampat ini. Check it out!
1. Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9%), daratan pulau-pulau (3,8%), terumbu karang (5,5%), dan perairan lautan (89,8%).
Tercatat ada sekitar 209 jenis ikan yang menghuni kawasan ini. Diantaranya adalah butterflyfish, angelfish, damselfish, parrotfish, rabbitfish, dan anemonefish. Selain itu, terdapat empat jenis penyu yang sering mendarat di taman nasional ini yaitu penyu sisik, penyu hijau, penyu lekang dan penyu belimbing. Bahkan duyung (dugong), paus biru, ketam kelapa, lumba-lumba dan hiu pun sering sekali terlihat di perairan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.
Sumber: Google
Selain wisata bahari, di tempat ini juga terdapat goa alam yang merupakan peninggalan zaman purba, sumber air panas yang mengandung belerang tanpa kadar garam di Pulau Misowaar, goa dalam air di Tanjung Mangguar. Sejumlah peninggalan dari abad 18 masih bisa dijumpai pada beberapa tempat seperti di Wendesi, Wasior dan Yomber. Umat Kristiani banyak yang berkunjung ke gereja di desa Yende (Pulau Roon), hanya untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.
Teluk Cendrawasih menjadi surga bagi banyak tumbuhan dan hewan baik di darat apalagi di bawah airnya. Lalu yang paling dinantikan adalah perjumpaan dan interaksi dengan raksasa bawah laut, yaitu hiu paus yang ramah. Bagaimana pun, perjumpaan dengan ikan terbesar di muka bumi itu begitu sangat menggoda dan menjadi impian para penyelam.
 Sumber: Google
Sumber: Google
Dari Jakarta, Surabaya, Denpasar, Ujung Pandang, Jayapura, Honolulu dan Darwin menggunakan pesawat ke Biak, selanjutnya dari Biak menggunakan pesawat ke Manokwari atau Nabire. Dari Jakarta, Surabaya, Ujung Pandang dan Jayapura menggunakan kapal laut ke Manokwari atau Nabire. Dari Manokwari ke lokasi taman nasional (Pulau Rumberpon) menggunakan longboat dengan waktu 5,5 jam. Atau dari Manokwari ke kota kecamatan Ransiki dengan mobil sekitar tiga jam dan dilanjutkan dengan motorboat sekitar 2,5 jam.
Ada juga beberapa destinasi wisata, seperti:
  • Pulau Rumberpon
    • Lokasi Pengamatan satwa (burung), penangkaran rusa, wisata bahari, menyelam dan snorkeling, kerangka pesawat tempur Jepang yang jatuh di laut.
Sumber: Google
  • Pulau Nusrowi
    • Menyelam dan snorkeling, wisata bahari, pengamatan satwa.
Sumber: Google
  • Pulau Mioswaar
    • Sumber air panas, air terjun, menyelam dan snorkeling, pengamatan satwa dan wisata budaya.
  • Pulau Yoop dan perairan Wondesi
    • Pengamatan ikan paus dan ikan lumba-lumba.
  • Pulau Roon
    • Tempat Pengamatan satwa burung, menyelam dan snorkeling, air terjun, wisata budaya, dan gereja tua.
Sumber: Google
2. Wisata Kuliner di Tembok Berlin, Sorong
Sumber: indonesiakaya.com
Tembok Berlin yang dimaksud disini adalah Tembok Berlin yang berada di Sorong, Papua. Nama “Tembok Berlin” memang diambil dari nama tembok yang dulu memisahkan Jerman Barat dan Jerman Timur, meski yang ada di sini sama sekali tidak terlihat seperti itu. Tembok Berlin di Sorong adalah tembok pembatas antara pantai dengan jalan raya tepi pantai yang bentuknya memanjang. 
Sumber: detiktravel
Nah, dikawasan ini para pengunjung bisa menikmati makanan laut warung tenda yang ada diseberang pantai ditemani dengan sejuknya angin pantai dan juga deretan kapal yang bersandar di pelabuhan menjadi pemandangan yang indah sambil menikmati makanannya.
Berbagai jenis ikan dengan beragam ukuran dipajang di depan warung. Tepat sebelah ikan, ada alat pemanggang lengkap dengan orang yang siap membakar ikan yang dipilih. Selain area wisata kuliner, di sekitar tempat ini juga terdapat beberapa penjual suvenir khas Papua.
Sumber: Google
Sangat menggiurkan bukan? Banyak orang bilang belum ke Sorong kalau belum mencicipi wisata kuliner Tembok Berlin ini.
Warung-warung makan tersebut mulai buka selepas maghrib, dan tutup menjelang tengah malam. Jika anda datang dengan mengendarai mobil pada rentang waktu pukul 7-9 malam, kemungkinan anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan tempat parkir, dan juga tempat duduk di warung-warung favorit. Waktu yang nyaman adalah sebelum jam 7, atau setelah jam 9 malam, dengan resiko beberapa menu favorit mungkin sudah tidak tersedia. 
Semakin sore, area Tembok Berlin makin ramai oleh orang-orang yang berkunjung. Tembok Berlin ini juga menjadi tempat paling favorit bagi muda mudi untuk bersantai. Tembok ini dapat diduduki karena punya lebar sekitar 1 meter dan sangat mungkin untuk duduk di atasnya. Di sore hari tak jarang turis dan masyarakat sekitar menjadikan tempat ini untuk berkumpul menyaksikan matahari tenggelam (sunset). Setelah langit gelap, mulai ramai pengunjung yang memesan makan untuk santap malam. Banyak yang memesan makanan berat untuk dinikmati beramai-ramai, ada juga yang sekadar pesan sarabba yang diminum untuk menghangatkan badan sambil bersenda gurau bersama sahabat.
Sumber: detiktravel
Ada beberapa warung yang berjualan disini yang biasanya pengujung yang sudah pernah berkunjung kesini sebelumnya sudah memiliki idolanya masing-masing, nah buat kalian yang belum pernah contohnya seperti:
  • Warung Marinda
    • Menu andalan Marinda: Kepiting Saus Asam Manis, asam manisnya Marinda lebih mendekati saus padang: spicy, sedikit pedas, dan kental, yang pasti membuat ketagihan. Dengan 45 ribu rupiah saja, kita bisa menikmati 1 porsi kepiting khas Marinda. Untuk melengkapi kepiting, kita bisa memesan cah kangkung yang ditumis dengan campuran ayam dan sea food.
  • Pojok Madiun
    • Seperti namanya, pemilik warung ini adalah keluarga pendatang dari Jawa Timur. Yang khas dari warung ini adalah sambal tomat yang luar biasa pedas. Sambal tersebut diracik langsung di lokasi oleh nyonya pemilik warung, seorang ibu-ibu berlogat Jawa Timur kental yang biasa kami panggil "Bude". Sambal tersebut dibuat untuk mendampingi ikan bakar, atau ayam-bebek bakar/goreng. Jika kita ditanya oleh para pelayan apakah kita menginginkan sambal versi pedas, sebaiknya jawab saja dengan "Tidak pedas!". Dengan jawaban tersebut saja, sambal yang keluar pedasnya sudah mantap. Si Bude sepertinya tidak pernah mengalami kenaikan harga cabe!
  • Warung Malioboro
    • Spesialisasi dari warung ini adalah ayam dan bebek bakar atau goreng. Mereka menjual menu bebek goreng jumbo yang harganya hampir dua kali lipat bebek goreng biasa. Untung harga tersebut berbanding dengan kuantitasnya. Harga makanan dari satu warung ke warung lainnya kurang lebih sama saja. Seperti misalnya menu kepiting, harganya kurang lebih 45-50 ribu rupiah per porsi. Sedangkan ikan bakar, bisa dinikmati dengan 40-60 ribu rupiah, tergantung pada ukuran dan jenisnya.
Di wilayah Provinsi Papua Barat, bandara yang paling besar adalah Bandar Udara Dominique Edward Osok yang terletak di Sorong (SOQ). Selain itu, ada juga Bandar Udara Fakfak (FKQ), Bandar Udara Rendani di Manokwari (MKW) dan Bandar Udara Utarom di Kaimana (KNG). Penerbangan utama ke area Papua Barat dari Jakarta, Surabaya dan Makassar biasanya melalui bandara di Sorong atau pun Biak, baru dilanjutkan lagi dengan pesawat yang lebih kecil.
Nah, untuk bisa sampai ke Tembok Berlin Sorong ini jika menginap di hotel sekitar Bandara Udara Dominique Edward Osok, traveler bisa naik angkot warna kuning, yang oleh penduduk lokal disebut taksi, dengan trayek jalur H sampai seberang Gereja Maranatha. Kemudian bisa naik angkot trayek jalur A hingga di depan Tembok Berlin. Biaya angkot per orang sekitar Rp 5 ribu.
Nah, apakah kalian tertarik untuk berkunjung kesini?
Sekian informasi tentang 2 Objek Wisata selain Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat, Indonesia. Semoga bermanfaat!

Meicelia Novianti



Sumber Utama:
https://www.skyscanner.co.id/berita/5-objek-wisata-utama-di-provinsi-papua-barat
https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/papua-barat/taman-nasional-teluk-cendrawasih-yang-mengagumkan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Teluk_Cenderawasih
https://www.kompasiana.com/laksmini/kuliner-tembok-berlin-di-sorong-papua-barat_550dd793813311bb2cbc5fdf
https://travel.detik.com/domestic-destination/d-3059976/bukan-jerman-ini-tembok-berlin-di-kota-sorong
https://ksmtour.com/informasi/tempat-wisata/papua-barat/tembok-berlin-indahnya-sunset-dan-nikmatnya-kuliner-papua-barat.html
http://www.wisatapapua.com/2016/03/wisata-kuliner-di-tembok-berlin-sorong.html
https://travel.dream.co.id/destination/kawasan-tembok-berlin-surganya-seafood-khas-sorong-160617s.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Pulau di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Pulau Sulawesi, Indonesia

Gorontalo adalah sebuah Provinsi di Indonesia yang lahir pada tanggal 5 Desember 2000. Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah yang berkenaan dengan Otonomi Daerah di Era Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 38 tahun 2000, tertanggal 22 Desember dan menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia. Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota Gorontalo (sering disebut juga Kota Hulontalo) yang terkenal pula dengan julukan "Kota Serambi Madinah". Provinsi Gorontalo terletak pada Semenanjung Gorontalo (Gorontalo Peninsula) di Pulau Sulawesi, tepatnya di bagian barat dari Provinsi Sulawesi Utara. Luas wilayah provinsi ini 12.435,00 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 1.133.237 jiwa (2016), dengan tingkat kepadatan penduduk 88 jiwa/km². Disini akan membahas 3 pulau di Gorontalo khususnya di Kabupaten Boalemo yang memiliki potensi pariwisata dengan keindahan yang mereka miliki, diantaranya: 1. Pulau As...

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Dago Pakar, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat

Sumber: Google Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda (Tahura Bandung) merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman yang terletak di Kota Bandung, Indonesia. Luasnya mencapai 590 hektare membentang dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya. Letak Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda berada di Kampung Pakar, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, pada ketinggian antara 770 mdpl sampai 1330 mdpl. Di atas tanahnya yang subur terdapat sekitar 2500 jenis tanaman yang terdiri dari 40 familia dan 112 species. Pada tahun 1965 luas taman hutan raya baru sekitar 10 ha saja, namun saat ini sudah mencapai 590 ha membentang dari kawasan Pakar sampai Maribaya. Saat ini pengelolaannya dilakukan oleh Dinas Kehutanan Pemda Provinsi Jawa Barat (sebelumnya berada di bawah naungan Perum Perhutani). 1. Accessibility Melalui Terminal Dago, inilah rute jalan yang paling cepat dan mudah, karena berjarak hanya sekitar 2 KM dan jalanan mulus berhotmix dan dapat dil...

Patung Yesus Memberkati, Winangun Satu, Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara

Sumber: Google Jika Brasil memiliki patung Cristo Redentor (Kristus Penebus) yang disebut sebagai tertinggi di dunia, Indonesia ternyata memiliki patung serupa yang terletak di Manado, Sulawesi Utara. Patung ini dinamakan Monumen Yesus Memberkati, dengan total ketinggian 50 meter hanya selisih delapan meter dari Cristo Redentor. Berada di puncak tertinggi Kelurahan Winangun tepatnya di kawasan perumahan elite Citraland Manado, Monumen ini tercatat berada di ketinggian 60 meter dari permukaan laut. Total tinggi patung yaitu 30 meter dengan tiang penyangga 20 meter. Dengan ketinggiannya, Monumen Yesus ini dinobatkan sebagai patung Yesus tertinggi kedua di Asia dan masuk jajaran tertinggi di dunia. Keunikan lain dari Patung Yesus di Manado adalah tingkat kemiringan patung sebesar 35 derajat yang membuat gesture patung seperti melayang di udara. Dengan posisi kedua tangan terangkat ke atas, memberi kesan Yesus sedang memberkati Kota Manado yang berada di depannya. Hal ini juga membe...